Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

3 Jenis Bekas Jerawat PIH - PIE - AAS

3 Jenis Bekas Jerawat PIH - PIE - AAS
cara mengatasi bekas jerawat
cara mengatasi bekas jerawat


Bagi setiap orang yang pernah mengalami masalah jerawat, pasti tidak asing dengan masalah bekas jerawat. Meskipun telihat sepele, memiliki masalah bekas jerawat merupakan suatu penderitaan yang tak kunjung usai, karena terkadang jika kita memiliki terlalu banyak bekas jerawat, hal ini akan mengganggu penampilan kita, yang pada akhirnya akan membuat kita menjadi tidak percaya diri. Hal ini terjadi karena jerawat seringkali meninggalkan bekas yang cukup susah dihilangkan, dan kalaupun bisa hilang, biasanya memakan waktu yang cukup lama. Bekas jerawat yang banyak menyerang rasa percaya diri kita seperti bintik-bintik bekas jerawat, noda hitam dan yang terparah, meninggalkan jaringan parut pada kulit alias bopeng. 

Penyebab Bekas Jerawat

Pada wajah yang berjerawat, proses terbentuknya jerawat akan diawali dengan proses tersumbatnya pori-pori kulit akibat produksi sebum berlebih yang bercampur dengan sel kulit mati, bakteri dan debu atau kotoran, sehingga memicu terjadinya inflamasi atau peradangan. Setelah itu, akan pada kulit yang mengalami inflamasi akan terbentuk papula atau pustula, dan lama kelamaan akan semakin menumpuk sehingga membuat dinding folikel akan semakin membesar dan kemudian pecah. Hal ini akan membuat kulit menjadi mengalami luka sehingga kulit akan secara otomatis melakukan perbaikan. Dan disinilah proses bekas jerawat mulai terbentuk. 

Bekas jerawat terbentuk karena adanya proses perbaikan pada jaringan kulit yang terluka, sehingga pada saat kulit melakukan proses perbaikan, maka kulit akan secara otomatis memproduksi serat kolagen baru. Namun pada saat proses tersebut, kulit akan meninggalkan proses hiperpigmentasi serta tekstur kulit yang tidak rata, sehingga muncullah jaringan parut atau bopeng.

Meskipun dengan seiringnya waktu bekas jerawat akan menjadi semakin memudar, namun ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mempercepat proses menghilangkan bekas jerawat tersebut. Beberapa cara yang bisa menghilangkan bekas jerawat biasanya bisa dilakukan mulai dari memanfaatkan pengobatan alami hingga melakukan perawatan kecantikan di klinik kecantikan. Sebelum memutuskan untuk memilih perawatan apa yang cocok untuk menghilangkan bekas jerawat tersebut, alangkah baiknya kalau kita memahami jenis bekas jerawat yang kita alami, sehingga perawatan yang tepat bisa dilakukan.

Berikut 3 jenis bekas jerawat yang perlu kita ketahui

1. PIH atau Post Inflammatory Hyperpigmentation

Merupakan bekas jerawat berwarna gelap, dan sering kita kenal dengan sebutan dark spot. Bekas jerawat yang meninggalkan bekas hitam ini terjadi karena adanya produksi melanin belebih akibat stress yang diterima oleh kulit, dan hal tersebut merupakan reaksi atau respon alami kulit pada saat peradangan sedang berlangsung. Melanin sendiri merupakan pigmen yang ada dalam tubuh manusia, dan berfungsi dalam memberikan warna pada kulit, rambut dan mata. Biasanya PIH akan lebih sering terjadi pada mereka yang memiliki kulit cenderung coklat ke gelap, seperti kulit berwarna sawo matang hingga gelap. Hal ini terjadi karena produksi melanin pada orang berkulit coklat hingga gelap cenderung lebih aktif dibanding mereka yang memiliki kulit putih atau terang. Selain itu, PIH juga sering dialami oleh mereka yang sering mendapatkan paparan sinar matahari secara langsung.

Cara mengatasi bekas jerawat PIH

1. Rutin melakukan exfoliasi. Exfoliasi merupakan tindakan pengelupasan sel kulit mati sehingga regenerasi sel kulit baru bisa segera didapatkan. Rutin melakukan kegiatan exfoliasi kurang lebih seminggu sekali akan membantu kulit menjadi lebih cerah, sehat dan bekas jerawat akan memudar lebih cepat. Tindakan exfoliasi ini bisa dilakukan di rumah dengan menggunakan scrub yang lembut di wajah.

2. Menggunakan skincare yang mengandung baik AHA, BHA, PHA dan Retinoid, yang mana bahan-bahan tersebut merupakan exfoliator ringan yang dapat membantu proses regenerasi kulit menjadi lebih cepat tanpa banyak efek samping. Biasanya produk rangkaian kecantikan yang mengandung bahan tersebut relatif lebih aman sehingga dapat digunakan setiap hari agar bekas jerawat bisa lebih cepat untuk diatasi.

3. Melakukan Chemical Peeling. Chemical peeling merupakan prosedur pengangkatan sel kulit terluar yang hanya bisa dilakukan oleh dokter kulit ataupun terapis profesional. Proses ini dilakukan dengan mengolesi permukaan luar kulit dengan substansi asam tertentu, sehingga lapisan kulit paling atas akan terangkat atau terkelupas, yang mana kegiatan ini akan mempercepat regenerasi sel kulit baru. Dengan chemical peeling, noda hitam bekas jerawat bisa lebih cepat dihilangkan dari permukaan kulit.

2. PIE atau Post Inflammatory Erythema

Merupakan bekas jerawat yang berwarna dengan beberapa kondisi warna seperti pink, merah bahkan keunguan. Bekas jerawat tipe ini terjadi karena adanya pembengkakan atau pembesaran pada area pembuluh darah yang berada di sekitar area permukaan kulit, yang disebut juga dengan discrete erymathous macules. Pembengkakan ini biasanya sering dipicu akibat sering terkena paparan sinar matahari langsung, munculnya jerawat meradang, kebiasaan memencet jerawat serta penggunaan rangkaian perawatan kecantikan yang terlalu keras. PIE ini lebih sering terjadi pada mereka yang memiliki warna kulit lebih terang, namun kondisi ini juga tidak menutup kemungkinan dapat dialami oleh mereka yang memiliki kulit cenderung gelap. Bekas jerawat jenis PIE biasanya dapat hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu kurang lebih 6 bulan atau lebih. Namun jika ingin bekas jerawat PIE dapat diatasi dalam jangka waktu yang lebih cepat, maka bisa melakukan beberapa tindakan seperti yang disebutkan dibawah ini.

Cara mengatasi bekas jerawat PIE

1. Hindari menggunakan scrub wajah atau menggosok kulit wajah secara berlebihan. Hal ini perlu dihindari agar kulit tidak mengalami iritasi lebih lanjut.

2. Menggunakan skincare yang mengandung bahan penenang seperti Cica (centella asiatica), Calendula, Snail, Aloe vera. Bahan - bahan penenang kulit tersebut dapat mencegah iritasi berkelanjutan sehingga kemerahan pada kulit wajah bisa lebih cepat diatasi.

3. Rutin menggunakan serum vitamin C dengan kandungan atau konsentrat sebanyak 5%. Berdasarkan hasil studi, skincare dengan kandungan vitamin C sebanyak 5% terbukti mampu memperbaiki jaringan kapiler yang rusak sehingga PIE bisa diatasi lebih cepat. Studi telah dilakukan terhadap wanita dengan rentang usia 30 - 60 tahun, dan mereka membuktikan bahwa perempuan yang mengalami PIE menggunakan vitamin C konsentrat 5% setiap hari mendapatkan hasil bahwa dalam 2 minggu PIE mengalami perbaikan sebanyak 9%, kemudian sebanyak 16% selama 4 minggu dan 21% selama 6 minggu.

4. Rutin melakukan perawatan wajah dengan skincare yang mengandung azelaic acid. Azelaic acid merupakan salah satu antioksidan yang dikenal efektif untuk mengatasi masalah kemerahan pada wajah terutama pada penderita rosacea. Meskipun antara PIE dan Rosacea adalah 2 jenis kondisi kulit yang berbeda, namun akar masalah mereka sama, yaitu munculnya kemerahan pada wajah akibat pembuluh darah di wajah.

5. Rutin menggunakan krim wajah atau serum yang mengandung salah satu bahan berikut, niacinamide, alpha and beta hidroxy acid, retinoids dan kojic acid. Bahan-bahan tersebut dapat mencegah dan mengobati jerawat, terutama jerawat hormonal. Selain itu, bahan - bahan tersebut juga sangat efektif untuk mengobati dan memperbaiki jaringan kulit agar terbebas dari bekas jerawat.

6. Rutin menggunakan tabir surya atau sunscreen. Tabir surya akan membantu melindungi dan mencegah kulit agar tidak mengalami perubahan warna atau kerusakan lebih lanjut. Selain itu, kandungan zinc pada tabir surya juga mengandung beberapa sifat sebagai anti-inflamasi.

7. Laser. Jika ingin PIE segera hilang dari wajah kita, maka cara paling cepat yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan tindakan berupa laser. Melakukan perawatan laser di klinik kecantikan merupakan solusi paling cepat karena tindakan tersebut relatif aman dan efisien karena menargetkan secara langsung pada kapiler yang melebar. Laser bekerja dengan menargetkan pembuluh darah yang mengalami kerusakan yang berada jauh dibawah lapisan kulit, sehingga peradangan dan perubahan warna dapat dikurangi.

3. AAS atau Atrophic Acne Scars

Merupakan bekas jerawat yang menimbulkan bekas berlubang pada kulit wajah, sehingga kulit wajah menjadi terlihat tidak rata, hal ini sering kita sebut dengan istilah bopeng. Penyebab AAS ini biasanya dipicu dengan munculnya jerawat meradang yang parah yang pada akhirnya kulit tidak dapat melakukan regenerasi jaringan dengan sempurna. Akibat hal tersebut, kulit melakukan penyembuhan pada lapisan bawah, sehingga pada saat kulit sembuh dari jerawat, maka bekas jerawat akan menjorok kedalam. AAS ini akan lebih mudah terjadi apabila seseorang yang berjerawat memiliki kebiasaan memencet jerawatnya, karena jerawat yang dipencet akan menyebabkan trauma dan peradangan berlebih pada kulit, sehingga kulit akan kesulitan melakukan regenerasi dengan sempurna.

Cara mengatasi bekas jerawat AAS

1. Menggunakan skincare yang mengandung BHA atau Salicylic Acid. Salicylic acid atau asam salisilat merupakan salah satu bahan aktif terbaik untuk mengatasi bekas jerawat. Asam salisilat ini sangat efektif dalam mengatasi baik PIH mapun PIE. Khusus untuk mengatasi bekas jerawat AAS, konsentrat asam salisilat akan efektif pada konsentrat 30%. Pada tahap ini, penggunaannya perlu dilakukan oleh dokter yang memang berkompeten pada bidangnya. Perawatan ini akan segera dirasakan efeknya apabila rutin dilakukan minimal 3 - 5 kali setiap 3 sampai 4 minggu sekali.

2. Menggunakan skincare yang mengandung glycolic acid. Glycolic acid atau asam glikolat merupakan asam alfa hidroksil yang biasa digunakan untuk proses exfoliasi kulit atau peeling. Rata-rata kadar aman penggunaan glycolic acid untuk perawatan wajah harian adalah 5-15%. Lebih dari itu, penggunaanya wajib diawasi oleh dokter karena rawan menimbulkan iritasi yang cukup parah.

3. Melakukan chemical peeling dengan bahan Glycolic Acid. Glycolic Acid yang sering digunakan oleh klinik kecantikan biasanya mengandung kadar mulai dari 30 - 70%. Semakin tinggi kadar yang digunakan, maka semakin dalam lapisan kulit yang bisa dijangkau. Glycolic acid bekerja dengan cara menipiskan lapisan stratum korneum, yaitu lapisan tanduk teratas yang terbuat dari keratin, kemudian meningkatkan epidermolisis serta meratakan penyebaran melanin. Hasil yang terbaik bisa dilakukan dengan melakukan perawatan Glycolic acid 70% sebanyak 5 sesi dengan jarak per 2 minggu sekali.

4. Menggunakan TCA atau Tricholoroacetic Acid. Perawatan ini sering digunakan sebagai salah satu pilihan chemical peeling dengan konsentrasi sebanyak 10 - 20%, dengan tujuan pengelupasan superficial. Untuk menjangkau jaringan yang lebih dalam, konsentrasi yang digunakan maksimal 35% dan tidak boleh dari itu karena dapat menyebabkan potensi jaringan parut yang lebih tinggi, serta tingkat efektifitas hasilnya tidak dapat diprediksi.

5. Melakukan Mikrodermabrasi. Apabila tingkat kerusakan kulit cukup parah, maka tindakan yang bisa dicoba yaitu melakukan proses mikrodermabrasi. Mikrodermabrasi sendiri merupakan suatu tindakan mengikis kulit yang rusak dengan tujuan untuk mendorong re-epitelisasi, yaitu kegiatan mendorong pelapisan kembali kulit yang luka dengan epitel baru. Epitel baru akan terbentuk kurang lebih pada kurun waktu 16 - 24 jam setelah proses luka terjadi. Prosedur ini hanya bisa dilakukan di klinik kecantikan, dan dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Post a Comment for "3 Jenis Bekas Jerawat PIH - PIE - AAS"