Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Cara Mengatasi Depresi Pada Remaja

gambar Cara Mengatasi Depresi Pada Remaja
cara mengatasi depresi pada remaja

Depresi bisa menimpa siapa saja, tidak mengenal gender serta batas usia. Tentu saja tidak menutup kemungkinan bagi usia remaja.

Cara Mengatasi Depresi Pada Remaja

Usia remaja adalah usia yang rentan karena sedang mengalami transisi dengan mengalami banyak perubahan dalam hidupnya, mulai dari perubahan fisik pada tubuhnya hingga berbagai macam perubahan emosi. Pada fase ini, seorang remaja juga sedang aktif mencari jati dirinya.

Penyebab Depresi

Depresi disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah;

1. Faktor biologis 

Faktor biologis berupa genetik dan perubahan hormonal.

2. Faktor psikologis 

Faktor piskologis seperti pola asuh dan masa tumbuh kembangnya dari kecil), serta 

3. Faktor sosial

Faktor sosial meliputi interaksi dengan teman, bullying dan lingkungan sosial. 

Faktor tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan mental pada remaja. Perubahan-perubahan yang mereka alami sangat mempengaruhi kondisi mental dan emosional mereka. 

Misalnya, di satu hari dia merasa senang dan bersemangat, tapi di lain hari tiba-tiba dia merasa mudah tersinggung dan menjadi pendiam. 

Seringkali perubahan perilaku yang dialami remaja diremehkan dan bahkan diabaikan karena dianggap sebagai perilaku yang wajar bagi anak yang sedang mengalami pubertas. 

Padahal jika perubahan perilaku tersebut mengarah pada gejala depresi dan tidak terdeteksi, akan berdampak buruk bagi kesehatan mental remaja, dan bahkan pada kasus tertentu bisa menyebabkan remaja memiliki keinginan untuk menyakiti dirinya sendiri atau melakukan bunuh diri.

Tanda-tanda Depresi Pada Remaja

Berikut adalah tanda-tanda yang harus dikenali oleh guru maupun orang tua, untuk mendeteksi depresi atau gangguan mental pada remaja:
  • Sering terlihat murung, sedih atau lebih suka menyendiri dan menarik diri dari lingkungan sosialnya maupun keluarga.
  • Mengalami ketakutan yang luar biasa tanpa alasan.
  • Membuat masalah seperti terlibat perkelahian, atau menyakiti orang lain.
  • Menurunnya minat belajar dan prestasi secara drastis.
  • Mengalami gangguan makan, seperti tidak mau makan, memuntahkan makanan, mengkonsumsi obat pencahar untuk menurunkan berat badan.
  • Kehilangan minat untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
  • Kesulitan berkomunikasi.
  • Penyalahgunaan zat, seperti merokok, alkohol dan narkoba.
  • Perubahan suasana hati atau mood yang extrim.
  • Perubahan perilaku atau kepribadian secara drastis.
  • Menyakiti diri sendiri atau memiliki keinginan untuk bunuh diri.
Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi remaja yang sedang depresi, khususnya bagi orang tua:

1. Mempelajari apa itu depresi

Sebagai orangtua, penting untuk memelajari berbagai hal mengenai perkembangan anak termasuk depresi pada remaja.

Hal ini akan memudahkan orang tua untuk mengenali mana tanda depresi atau tanda sedih biasa yang mencerminkan kondisi anak. Sehingga orang tua akan lebih peka terhadap kondisi anak, baik perasaan dan perilakunya. 

Pengetahuan tentang depresi, dapat membantu orang tua mengetahui tanda, gejala, serta pengobatan dan perawatan yang baik untuk anak yang mengalami depresi. Mengetahui tanda depresi lebih awal dapat mengurangi risiko terjadinya depresi yang lebih buruk.

2. Menjalin kedekatan pada anak remaja

Anak usia remaja biasanya lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah dari pada bersama keluarganya.

Mereka mulai mendapatkan banyak pengaruh di luar lingkungan keluarganya, termasuk dari teman sebaya, lingkungan sosialnya, media sosial serta mulai menjalin hubungan dengan lawan jenis.

Masalah yang mereka hadapi di luar mungkin tidak bisa ia ungkapkan pada keluarga terutama jika tidak ada kedekatan antara anak dan orang tua, sedangkan solusi yang ia dapatkan dari luar terkadang justru menjerumuskan mereka pada hal-hal yang berbahaya seperti penyalahgunaan narkoba dan alkohol. 

Hubungan yang kuat antara remaja dan orang tua akan memberikan rasa aman saat anak sedang menghadapi tantangan di masa remajanya.

Cara yang bisa dilakukan untuk menjalin kedekatan antara orang tua dan anak remaja misalnya makan bersama, menghabiskan waktu liburan bersama, merayakan prestasi anak dan menunjukkan minat pada hoby dan kegemaran anak.

3. Memberikan Dukungan Pada Anak Remaja

Tak perduli masalah apapun yang sedang dihadapinya, keluarga adalah tempat terbaik untuk memberikan dukungan emosional pada anak, sehingga mereka merasa disayangi dan diterima.

Sikap ini dapat membangun identitas remaja, rasa percaya diri, serta optimisme pada anak. Sehingga anak tidak merasa sendirian dan terabaikan.

4. Motifasi untuk melakukan berbagai aktivitas positif

Anak yang mengalami depresi cenderung kehilangan minat dan motivasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, mereka juga akan menarik diri dari lingkungan dan suka menyendiri.

Hal ini justru menambah beban depresinya karena memberi ruang mereka untuk selalu berfikiran negatif.

Bujuk mereka untuk keluar dari kamarnya dan melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan seperti berolahraga, bersosialisasi dengan teman dan keluarga, serta menekuni hobi dan kegemarannya.

5. Menerapkan pola hidup yang sehat

Selain olahraga, jangan lupa untuk menyiapkan asupan makanan yang bergizi. Nutrisi yang baik tidak hanya membuat mereka prima tapi juga akan menjaga kekebalan tubuh termasuk ketahanan tubuh mereka terhadap reaksi stres.

6. Menjaga mereka agar senantiasa mendekatkan diri pada Tuhan serta terhindar dari perbuatan yang merugikan.

Depresi seringkali membawa mereka pada perilaku dan pikiran negatif. Hindarkan mereka dari penyalahgunaan zat seperti merokok, obat-obatan dan alkohol.

Saat depresi, keinginan untuk menghindari perasaan yang kalut dan kacau akan muncul. Disitulah saat yang rawan bagi mereka untuk memiliki keinginan melakukan tindakan yang merugikan seperti merokok, penyalahgunaan obat-obatan, konsumsi alkohol atau memiliki keinginan untuk menyakiti diri sendiri bahkan bunuh diri.

Orangtua perlu menghindarkan anak dari perilaku berbahaya tersebut, salah satunya dengan menjaga mereka untuk senantiasa mendekatkan diri dengan yang maha kuasa.

Selain itu, dengan mendekatkan diri pada Tuhan, akan membuat anak merasa tenang dan tercerahkan, sehingga terhindar dari niat melakukan perbuatan yang terlarang.

7. Berkonsultasi dengan pihak medis

Saat anak mulai menunjukkan perilaku yang ekstrim dan sulit dikendalikan, serta cenderung melakukan tindakan yang berbahaya, seperti keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri, sebaiknya orangtua segera minta bantuan kepada pihak medis atau psikolog. Konsultasi dengan pihak yang tepat bisa membantu anak remaja melewati masa sulitnya.

Penutup

Berdasarkan pada uraian diatas mengenai 7 cara mengatasi depresi pada remaja, keberadaan orang tua sebagai support system yang baik bagi remaja sangat diperlukan. Oleh karena itu, selalu bangun hubungan yang baik antara orang tua dan anak, sehingga masalah depresi dapat dicegah.



Post a Comment for " 7 Cara Mengatasi Depresi Pada Remaja"